The Litte Red Riding Hood (Gadis Bertudung Merah), Storytelling With Data

PlotCharacterTwistEnd
Di tepi hutan, seorang Ibu tinggal bersama anak gadisinya, si Gadis bertudung merah. Ibunya meminta anaknya mengantar makanan dan obat-obatan ke rumah Nenek yang sedang sakit. Di jalan, anak itu bertemu seekor srigala.Gadis bertudung merah, Srigala, Nenek, PemburuSi gadis bertemu dengan Srigala; lupa pesan ibunya; Srigala berlari ke rumah nenek; Srigala menyamar, Srigala menelan Nenek dan si Gadis; Nenek dan si gadis diselamatkan oleh seorang Pemburu  Pemburu mendengar suara gaduh di rumah nenek Pemburu membunuh srigala, mengeluarkan nenek dan si Gadis yang masih hidup.

Gadis Bertudung Merah (The Little Red Riding Hood)
Cerita ini berkisah tentang seorang gadis bernama Kerudung Merah, yang mengenakan kerudung/jubah merah (di dongeng Perrault) atau topi sederhana (dalam versi Grimms’ disebut topi merah kecil). Gadis itu berjalan melalui hutan untuk memberikan makanan kepada neneknya yang sedang sakit (jus anggur dan roti pisang).

Seekor serigala ingin memakan gadis itu, dan roti pisang dalam keranjang, tetapi takut dengan anjing kecil yang dibawanya. Serigala itu mendekati si Kerudung Merah dan bertanya ke mana gadis itu pergi. Dia menyarankan gadis itu untuk memilih beberapa bunga. Sementara itu, serigala pergi ke rumah nenek dan berhasil masuk dengan berpura-pura menjadi gadis itu. Dia menelan seluruh tubuh nenek, (dalam beberapa cerita, dia mengunci nenek di dalam lemari), dan menunggu gadis itu dengan menyamar sebagai nenek.

Ketika gadis itu tiba, dia melihat neneknya terlihat sangat aneh. Si Kerudung Merah kemudian berkata, “Telinga Nenek besar sekali!,” (“Supaya aku bisa mendengar suaramu lebih jelas”, jawab serigala), “Tapi, Nek, mata Nenek besar sekali!,” (“Supaya aku bisa melihatmu lebih jelas”, jawab serigala), “Tapi Nek tangan Nenek besar sekali!,” (“Supaya aku bisa memelukmu dengan erat”, jawab serigala) dan terakhir “Tapi Nek mulutmu besar sekali!” (“Supaya aku dengan gampang memakanmu!”, jawab serigala). Serigala langsung melompat dari tempat tidur dan menelan si Kerudung Merah, kemudian tertidur lelap.

Seorang penebang pohon (dalam Grimm Brothers, dan dalam tradisi Jerman seorang pemburu), datang untuk menyelamatkan mereka dan membuka perut serigala yang masih tertidur dengan kapaknya. Si Kerudung Merah dan neneknya keluar tanpa terluka. Lalu mereka mengisi tubuh serigala dengan batu-batu berat. Serigala terbangun dan mencoba melarikan diri, tetapi batu-batu itu menyebabkan dia ambruk dan mati. (Wikipedia)

Plot-character-twist-end membutuhkan Visual yang bercerita juga.

Storytelling with Data tidak lepas dari visualisasi data, seperti dituliskan di atas—visualisasi data adalah representasi grafis dari informasi dan data. Dengan menggunakan elemen visual seperti bagan, grafik, dan peta, alat visualisasi data menyediakan cara yang mudah diakses untuk melihat dan memahami tren, outlier, dan pola dalam data.

Mata kita tertarik pada warna dan pola. Kita dapat dengan cepat mengidentifikasi merah dari biru, persegi dari lingkaran. Budaya kita bersifat visual, termasuk semuanya dari seni dan iklan hingga TV dan film.

Visualisasi data adalah bentuk lain dari seni visual yang menarik minat untuk terus memperhatikan pesan tersebut. Ketika kita melihat grafik, kita dengan cepat melihat tren dan outlier. Jika kita dapat melihat sesuatu, kita menginternalisasikannya dengan cepat.

 Jika Anda pernah melihat spreadsheet data yang besar dan tidak bisa melihat tren, Anda tahu betapa jauh lebih efektifnya visualisasi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *